Apabila anak
bangsa di tanya ingin menjadi apa saat dewasa nanti, salah satunya mungkin
menjawab ingin menjadi presiden. Itu adalah cita-cita mulia, sebab ia telah
memiliki keinginan untuk memimpin dan membangun bangsa ini sedari dini.
Ajukanlah pertanyaan yang sama 10 tahun kemudian. Apakah jawabnnya tetap sama?
Ada yang 'iya', ada yang 'tidak'. Alasannya pun bermacam-macam antara yang
ingin mempertahankannya atau memilih cita-cita lain yang lebih realistis.
Dalam kasus
ini tidak ada yang benar ataupun salah. Karena semua orang memiliki pilihan.
Dan setiap pilihan itu ada resikonya. Tinggal pilih mana, melanjutkan cita-cita
besar dengan resiko yang besar pula atau memilih resiko kecil yang ada pada
cita-cita yang kecil? Namun di balik itu, pasti masih terbesit keinginan di
hatinya untuk menjadi presiden, sekalipun kadarnya sedikit sekali. Dengan
keinginan yang kecil itu, mari kita ubah bangsa dan negara ini menjadi lebih
baik darai sebelumnya.
Lupakan usaha
besar yang tak bisa di upayakan. Tapi lakukanlah hal kecil yaang bisa memberi
perubahan. Meski kecil, namun jika memberi pengaruh yang baik, hal itu bisa
mendatangkan manfaat. Siapa tahu pengaruh kecil yang kita buat menjalar ke
hal-hal besar, sehingga mampu memberikan pengaruh yang besar pula pada bangsa
dan negara ini. Lambat laun gerbang menjadi presiden pun akan terbuka semakin
lebar, seiring dengan bertumbuhnya niat dari dalam hati kita. Lalu apa yang
akan kita lakukan jika menjadi presiden bangsa ini? Apa kita akan mewarisi
budaya yang sama dengan para pemimpin sebelumnya? Apakah mungkin kita
menyejahterakan rakyat dan memberikan perubahan yang berarti untuk bangsa ini?
Atau apakah kita hanya duduk diam dan menikmati fasilitas yang disediakan?
Intinya adalah, ingin menjadi presiden seperti apa kita ini? Karena jika aku menjadi
presiden, maka aku akan.
1.
Menghapuskan Biaya Pendidikan Seluruh Anak Bangsa
Yang tercatat
sebagai WNI dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Sehingga mereka
akan mendedikasikan dirinya pada bangsa ini tanpa memikirkan biaya selangit
yang di bebankan oleh lembaga pendidikan. Selain itu, kompetisi antar siswa pun
meningkat seiring dengan terbentuknya SDM yang berkualitas dan bersaing di era
globalisasi ini.
2.
Mencatat Seluruh Penduduk Indonesia Menjadi WNI Agar
Keberadaaannya di Negeri Ini di Akui
Selanjutnya
akan di terapkan kebijakan tentang kemudahan-kemudahan yang hanya di dapat oleh
mereka yang tercatat sebagai WNI.
3.
Menggalakkan Penarikan Pajak dari Wajib Pajak (WP) yang
di Awasi dengan Sangat Ketat
Sehingga
tindak penyelewengan dana bisa di minimalisir. Berbagai kemudahan dilakukan,
seperti memberikan hadiah kepada WP yang beruntung melalui sistem undian yang
bertujuan untuk menarik minat dan kesadaran WP dalam membangun bangsa dan
negaranya. Lalu dana pajak akan di berikan kepada pihak-pihak yang seharusnya,
seperti pembangunan tempat tinggal bagi tunawisma, biaya pendidikan, dana
bantuan untuk warga kurang mampu, anak terlantar, anak yatim piatu, lansia,
serta berbagai pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4.
Meminimalisir Kegiatan Impor dan Memberdayakan Berbagai
Jenis Usaha di dalam Negeri
Memperbanyak
balai latihan kerja, sekolah kejuruan, sekolah wirausaha dan sering mengadakan
seminar wirausaha pada jaringan masyarakat kecil, seperti RT/RW. Juga meminta
para usahawan melatih masyarakat terjun di dunia wirausaha secara langsung atau
mengumpulkan warga untuk bekerja di lapangan kerja yang di sediakan oleh
pemerintah. Hal itu efektif mengurangi jumlah TKI. Terlebih jika bisa
mengalokasikan bahan baku di dalam negeri ini dengan sebaik-baiknya, di jamin
posisi kita akan sejajar dengan negara maju lainnya.
5. Menghapuskan Seluruh Biaya Pengobatan Bagi Warga Kurang
Mampu dengan Fasilitas Sama dengan yang Membayar
Tak lupa
sering mengadakan seminar kesehatan untuk menambah wawasan masyarakat atau tes
pengobatan gratis untuk mencegah terjadinya telambat berobat. Hal itu bisa
menambah harapan hidup jika diiringi dengan digalakkannya pemantauan makanan tak
layak konsumsi. Serta mengeluarkan peraturan untuk memasarkan bahan makanan
organik di kalangan masyarakat.
6. Memperbaiki Hukum yang Berlaku di Negara Ini dengan
Cara Memberikan Hukuman yang Paling Pantas dan Membuat Pelakunya Jera
Terlebih
untuk kasus korupsi harus ditindak tegas dengan memberikan hukuman seumur
hidup, bahkan bila kasusnya terbilang berat, pelanggarnya bisa di jatuhi
hukuman mati. Sebab kejahatan korupsi sama dengan pembunuhan, bedanya korupsi
membunuh hak-hak rakyat. Sedangkan untuk pemakai narkoba, semuanya harus di
rehab. Sementara pengedar dan pemasoknya harus di jatuhi hukuman mati. Itupun
berlaku untuk para teroris. Dalam hal ini, para penegak keamanan dan
agen-agennya akan dimaksimalkan dalam menjalankan tugas masing-masing.
7.
Meminimalisir Kasus Korupsi
Meski korupsi
tak bisa dihilangkan, tapi bisa di cegah. Hal ini mulai diajarkan pada
anak-anak dengan cara membuka kantin kejujuran, membentuk pribadi yang baik
dengan mengadakan pelajaran kepribadian dan keagamaaan dengan priorias tinggi
de sekolah, kewajaiban bersamalan dengan guru sebelum memulai pelajaran dan
peraturan mengikuti pendidikan informal bersifat keagamaan yang diberi ijazah
dari Kemenag.
8.
Membuat Kebijakan Baru Bagi Para Pelajar
Saat lulus,
murid SD harus bisa menari atau mengembangkan budaya daerahnya serta menguasai
bahasa daerahnya dan 1 bahasa asing. Sementara anak SMP di wajibkan mengikuti
masing-masing 1 lomba akademik dan non-akademik. Sedangkan anak SMA di beri
pelatihan berwirausaha, termasuk harus membuat usaha baik perorangan maupun
kelompok. Selain itu, diadakan penghapusan pelaksanaan UN dan diganti dengan
ujian lisan yang dilakukan langsung oleh Kemendikbud.
9.
Mengelola Tempat Wisata dengan Sebaik Mungkin
APBD akan
banyak dialokasikan untuk mengembangkan sejumlah tempat wisata di negeri ini.
Sehingga bisa menarik banyak turis. Lalu, kegiatan promosi pun terus digalakkan
melaui berbagai iklan, duta pariwisata, WNI di luar negeri, serta karya dan
prestasi anak bangsa yang menarik perhatian dunia. Oleh karena itu, pemerintah
akan memberikan perhatian yang besar pada orang-orang hebat bangsa serta
berusaha meningkatkan karya dan prestasi anak bangsa sehingga pendapatan negara
ini pun ikut bertambah.
10. Mengelola
Transportasi, Listrik, Air dan SDA Negeri Ini dengan Baik
Untuk
transport sendiri diadakan pengurangan jumlah kendaraan pribadi secara
signifakan dengan menetapkan harga tinggi dalam pembelian, parkir dan pajak
kendaraan, serta menghilangkan proses kredit. Lalu menggantinya dengan menambah
angkutan publik. Sementara untuk listrik akan diadakan pemadaman serentak
setiap seminggu sekali. Sedangkan untuk memperbaiki kandungan air, seringkali
diadakan proses filtrasi dan berlakunya peraturan yang melarang membuang sampah
di segala tempat dengan sanksi hukuman penjara maksimal 10 tahun atau denda
maksimal Rp 100.000.000,- Untuk menghemat dan memperbaiki kualitas SDA,
diadakan pemantauan ketat pada hutan-hutan di seluruh Indonesia. Kemudian
kegiatan daur ulang pun menjadi sebuah kebiasaan di negara ini. Serta kegiatan
penanaman pohon pun menjadi agenda wajib bagi seluruh warga setiap 2 bulan
sekali. Oleh karena itu, disediakan hadiah bagi lingkungn terbersih, tersehat
dan terindah.
11. Meningkatkan
Rasa Solidaritas Antar Warga
Hal itu di wujudkan
dengan kewajiban mengikuti perkumpulan di daerahnya. Kegiatan gotong royong pun
di jadikan agenda wajib. Lalu permainan tradisional yang sudah lama terlupa
akan diperkenalkan kembali kepada anak-anak, sehingga mereka tak akan
tergantung pada teknologi semata. Selain itu, solidaritas antar suku akan
sering dilakukan melalui pertemuan rutin dan berbagai pertunjukan yang
diadakan.
12. Memberdayakan
Kaum Lansia
Seperti di
Singapura, orang-orang tua di Indonesia masih di perkenankan melakukan
pekerjaan untuk mengisi usia senjanya. Sehingga, tak ada kesempatan bagi anak
durhaka untuk menelantarkannya, setelah ada peraturan untuk membagikan warisan
seusai orangtuanya meninggal. Dan hukuman berat pun disedakan untuk anak-anak
yang durhaka kepada orangtuanya. Berbekal keingian kecil di hati dan rencana
besar yang dimiliki, jalan akan terbuka untuk kita. Ia akan terbuka semakin
lebar bila kita bersunggh-sungguh mendapatkannya. Dan ketika itu terjadi tak
akan ada keraguan di hati kita. Jadi teruslah bermimpi, berencana, berusaha,
lalu berdoa. Sehingga melalui niat kecil ini, bukan tak mungkin suatu saat
nanti kita bisa memimpin dan membangun negeri ini menjadi negeri yang jauh
lebih baik dari sekarang.