Jumat, 07 November 2014

Merajut Asa Penjual Ketoprak

Malam itu tepatnya hari sabtu ketika para muda-mudi yang lain asik menghabiskan malam minggu mereka bersama dengan pasangannya. Berbeda dengan saya yang menghabiskan sabtu malam yang panjang dengan bermain futsal bersama teman-teman (yaa walaupun sudah mempunyai pacar siih hehe). Saya biasa bermain futsal mulai dari jam 9 sampai dengan jam 10 malam. Selesai bermain futsal badan saya terasa lelah dan perut menjadi lapar akhirnya saya memutuskan untuk pulang dan mencari makan. Dan saya pilih untuk makan ketoprak di dekat rumah malam itu, sambil menunggu ketoprak saya dihidangkan saya berbincang-bincang dengan penjual ketoprak akhirnya saya mengetahui nama penjual ketoprak itu adalah Bejo. Mas Bejo berasal dari desa Buaran Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Dia biasa menjajakan jualannya mulai dari jam lima sore sampai tengah malam. Dari sudah berjualan ketoprak di daerah beji ini kurang lebih lima tahun akunya. Sebelum berjualan ketoprak mas Bejo pernah mencoba bekerja sebagai kuli bangunan tetapi dia tidak merasa nyaman dengan pekerjaannya itu karena selama bekerja menjadi kuli bangunan dia harus bekerja dari pagi hingga malam akhirnya dia memutuskan untuk berhenti menjadi kuli bangunan dan memutuskan untuk berjualan ketoprak.
Mas Bejo disini tinggal sendiri disebuah rumah kontrakan yang dia sewa dengan membayar Rp 300.000,- per bulannya. Dia sudah berkeluarga dan sudah memiliki dua orang anak, keluarganya tinggal dikampung. Mas Bejo biasa menjual ketopraknya dengan harga Rp 8000 sampai Rp 10000 jika ditambah telur. Menurutnya dalam persaingannya dengan penjual ketoprak yang lain dia tidak terlalu memikirkannya karena dia percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang terbatas. Untuk itu dia memfokuskan untuk selalu meningkatkan diri dan selalu konsisten dengan apa yang dia kerjakan sekarang sehingga dapat menafkahi keluarganya dikampung. Dari hasil berjualan ketoprak ini dia bisa mendapatkan untung sekitar Rp 3.000.000 sampai Rp 5.000.000 jika sedang rame-ramenya bahkan dia pernah mendapat untung cuma Rp 1.000.000 saja ketika sedang sepi-sepinya yaitu pada waktu orang-orang dan pelanggannya pulang kampung. Dari hasil yang didapat dari berjualan ketoprak ini dia mampu menafkahi keluarganya yang ada di kampung halaman. Ketika sedang asyik-asyiknya menyantap ketoprak mas Bejo berkata, “saya menikmati apa yang terjadi. Ketika sukses, saya bersyukur. Ketika belum sukses, saya tetep bersyukur, dan belajar lagi sampai mendapat rezeki besar,” tukas mas Bejo. ”Asyiknya adalah kebebasan, terserah mau masuk jam berapa. Hehehe. Gak kayak karyawan yang diatur jam kerjanya. Tapi ya dagang juga susahnya harus ngatur diri sendiri, bangun pagi buat dagang, walupun gak ada yang harus nyuruh. Lebih susah ngatur diri sendiri daripada ngatur orang lain menurut saya,” tambahnya.
Akhirnya selesai sudah saya menyantap habis ketoprak yang dihidangkan oleh mas Bejo dan berakhir pula perbincangan saya dengan dia. Dari perbincangan singkat dengan penjual ketoprak di dekat rumah, saya  menyadari potret dari seorang entrepreneur kecil seperti mas Bejo ini setidaknya dapat membantu perekonomian Indonesia karena telah membuka lapangan pekerjaan walaupun saat ini pegawai mas Bejo masih satu orang. Jiwa entrepreneur setidaknya harus dimiliki oleh setiap orang agar memiliki alternatif pekerjaan dan meningkatkan daya saing kreativitas sumber daya manusia.

Be a Good Entrepreneur

Seseorang untuk menjadi entrepreneur yang baik dan sukses tidaklah mudah untuk mencapainya dimana orang tersebut harus mengalami jatuh bangun dan harus pintar-pintar dalam melihat peluang usaha. Sebelum kita berbicara lebih lanjut mengenai entrepreneur ada baiknya terlebih dahulu mengetahui pengertian atau istilah kata dari entrepreneur. Entrepreneur memiliki artian seorang individu yang dapat membawa perubahan, inovasi, pemikiran-pemikiran (ide) baru serta memiliki aturan baru. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya." Menjadi seorang entrepreneur harus dapat memberdayakan dirinya untuk lingkungan sekitarnya jangan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk kepentingan dirinya sendiri.
Seorang entrepeneur mempunyai kelebihan dalam memanage usahanya sendiri. Adapun kelebihan seorang entrepreneur adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-cita
2. Memiliki kesempatan untuk menciptakan perubahan
3. Untuk Mencapai potensi penuh dalam dirinya
4. Untuk mencapai untung yang memuaskan
5. Berkontribusi kepada masyarakat agar dapat memiliki pengakuan akan usahanya
6. Dapat memanfaatkan apa yang disukai untuk hal kebaikan sekitar.
Selain memiliki kelebihan, seorang entrepreneur juga mempunyai ciri dan karakteristik dalam menjalankan usahanya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari seorang entrepreneur:
1. Memiliki mimpi yang tinggi yang harus dicapai
2. Memiliki kekuatan emosional yang saling mendukung untuk menjadi sukses
3. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang dicapai sekarang
4. Menyukai tantangan
5. Pantang untung menyerah
6. Memilikikeyakinan yang kuat untuk menjadi sukses
7. Memiliki kreatifitas tinggi.
Selanjutnya karakteristik dari seorang entrepreneur menurut Thomas W. Simmerer dan Norman M. Scarbourough adalah sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Seorang entrepreneur memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap hasil usahanya. Mereka memilih mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk dapat mencapai tujuan yang telah diyentukan.
2. Preference for moderate risk
Seorang entrepreneur merupakan orang yang telah mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, bukan hanya sekedar mengambil resiko secara sembarangan.
3. Confidence in their ability to success
 Seorang entrepreneur harus memiliki keyakinan dan harus selalu optimis dengan apa yang dikerjakannya untuk menjadi sukses.
4. High level of energy
Seorang entrepreneur memiliki kerja keras yang tinggi dan mempunyai tenaga yang lebih energik dibandingkan dengan orang lainnya, karena ini merupakan faktor penentu dalam menjalankan usahanya.
5. Skill at organizing
Seorang entrepreneur sangat mengetahui dalam mengumpulkan orang-orang untuk membentuk suatu organisasi yang memiliki visi untuk dicapai bersama.
6. Fleksibilitas
Seorang entrepreneur dapat beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungannya baik itu keinginan konsumen dan perkembangan usahanya.
7. Keuletan
Seorang entrepreneur memiliki suatu keuletan yang dapat menunjang dalam usahanya untuk dapat menjalankan usahanya.
Sumber:
http://entrepreneurship-lecture.blogspot.com/2012/04/karakteristik-entrepreneur.html
http://sellyoktaviany.wordpress.com/2010/11/23/ciri-ciri-seorang-entrepreneur-yang-sukses/
http://cahayaentrepreneur.blogspot.com/2012/10/pengertian-entrepreneur.html
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/07/pengertian-entrepreneur.html